Category Archives: Puisi Pagi

Jiwa yang Lelah

Duhai Jiwa yang lelah…
Apakah Engkau punya agama?
Agama yang jadi Sandaran hati di setiap koyakan peluru
Mengapa Engkau Menelusup menjadi serupa namun tak sama?
Gayamu Menampar kehidupan dengan cara perbedaan
Perangaimu Membuat Beda untuk mendapat Perhatian
.
Tahukah Engkau sahabat…
Waktu terus Berjalan
Bumi terus mengintari sosok Surya
Angin mengalir ke berbagai pelosok
Hati kadang tak nyaman akan sangkaan
Sangkaan yang mmebuatmu berubah
Namun… berubahlah dengan elok
Seelok Kedamaian yang kau Idamkan
.
Dimanakah Tuhan yang kau Akui?
Jika engkau mendewakan Egomu
Membuat kotor mereka yang telah berlindung
Mengaduk Perih keunikan yang telah serasi
.
Duhai Jiwa yang butuh Kawan
Carilah jiwa yang membuatmu Nyaman
Bukan dengan cara seperti hewan
Hingga kau terkenal karena Sikap Setan
Semoga Engkau Segera menemukan Kenikmata
Dalam Agama atas Nama Tuhan
.
Indah nian sikapmu jika Rupawan
Elaborasi dalam jiwa setiap Insan
Tak sekedar Nama yang membuatmu Terkenal
Namun juga kebaikanmu yang kental

Puisi Headline Kompasiana

Duhai Wanita… Jagalah Jilbabmu!

Duhai Wanita… Jagalah Jilbabmu

Parasmu cantik bukan tontonan umum
Sikap agunmu bukan makanan umum
Bekerjalah dengan landasan agama
.
Duhai Wanita…
Saat kau membiarkan candaan seksualitas
Saat kau membiarkan kedekatan berlebihan
Saat kau halalkan keakraban sebagai bentuk kenyamanan komunikasi
Maka…
Semoga engkau mengkoreksi diri
Semoga ALLAH menjaga dan melindungimu
Semoga ALLAH membimbingmu selalu dalam kebaikan
.
Bising dunia jangan kau ikuti
Acuhlah pada rayuan lingkungan kurang baik
Jaga sikap, perkataan, perilaku dan hati
Jagalah Jilbabmu… Jagalah jalan kebaikan ini

Selamet Hariadi – 3 September 2013

 

Langit Musik

Langit Musik Music www.SelametHariadi.com
Langit Musik

Penuh Musik di langit negeri

Mendendang menghujam hati

Menderu menyapa aksi

Berpadu untuk perbaikan hati

 

Perlu sadar sang penyanyi

Perlu sadar pula sang pembuat lagu

Bahwa untaian lantunan akan menjadi inspirasi

Semoga hanya baik dan lebih baik yang terjadi

Agar menjadi insan penuh arti

 

Langit penuh musik aneka warna

Meracik Bhinneka Tunggal Ika

Tersegmen secara tersendiri

Tinggal rakyat yang menjatuhkan hati

 

Sang anak butuh lagu anak

Bukan lagu berlangit musik dewasa

Agar mereka bisa berkembang dengan baik

Menjadi generasi pembaik negeri

 

Selamet Hariadi

*13 Juni 2013

Pagi Ulangan?

Embun kian beriringan membasahi
Mentari kian kokoh mempersiapkan diri
Manusia mulai terlepas dari nikmatnya mimpi
Suara mulai berirama mengkaji

Elaborasi kehidupan yang terulang
Semua seakan sebagai aktivitas
Ulang dan seakan terulang
Posisi Bumi tentu berbeda batas

Posisi Fisik mungkin seperti ulangan
Namun jiwa dan sikap tentu berbeda
Tantangan tentu juga lain lagi
Solusi tentunya harus Lebih Baik

Mekar Mewangi

Indah nian waktu pagi dengan Embun
Menetes air sedikit demi sedikit
Memberi Makna kesejukan dan kesegaran
Sebuah awal melangsungkan hari dengan Semangat

Bunga harum nan mekar
Mewangi memberikan ketengan fikiran
Harumnya membimbing kedamaian jiwa
Elok pesona waktu mentari yang masih malu

Sistem Syaraf tubuh mulai beraksi
membentang Harapan jauh ke depan
Agar Mewangi menjadi hingga ujung waktu
Mekar dalam indahnya jalan Kebaikan Ilahi