Melihat ke luar

puisi

Hidup tak hanya sendiri menyendiri
Hidup tak hanya ramai segolongan
Hidup itu luas, bahkan sangat luas
Hidup itu lebar, bahkan sangat lebar

Menelisik isi hati tiap waktu
Melihat diri untuk koreksi
Koreksi diri melihat yang lain
Melihat ke luar bahwa ada yang lain

Lihat mereka yang jadi pelajaran
Atau kita yang jadi pelajaran
Pelajaran bagi mereka dan kita
Agar hidup Terbaik dari waktu-waktu sebelumnya

Melihat ke luar… ada banyak hal
Melihat ke luar… temui banyak lafal
Melihat ke luar… banyak pelajaran di setiap jengkal
Melihat ke luar… dari yang diterima sampai mental

Melihat ke luar untuk perbaikan di dalam
Kita tahu hidup tak hanya sendiri
Karena keburukan harus padam
Agar selalu kebaikan dalam diri
_
Selamet Hariadi

Koalisi Kebaikan

puisi, Puisi Selamet Hariadi, ,

Musimnya Koalisi…
Koalisi untuk menarik simpati
Semoga bukan hanya untuk citra diri
Tapi untuk membuat hidup lebih punya arti

Koalisi sudah sejak jaman dulu
Untuk jadi gagah atau malah malu
Untuk baik atau malah kejahatan
Makanya hati-hati koalisi dalam kehidupan

Jangan suka berpura-pura baik
Jika hanya ingin jabatan naik
Ingat bagaimana agama mengajarkan baik
Agar hidup tertata, terbatasi selain yang baik

Yang jahat mungkin juga buat koalisi
Makanya pilihlah koalisi yang berisi
Juga punya kekuatan energi
Intinya Koalisi kebaikan yang saling mengisi

Saatnya kebaikan bersatu
Sejahterakan semuanya tak hanya Satu
Membuat semua bertoleransi namun tetap menyatu
Dalam ruang perbedaan yang cair tak hanya membatu
.
Selamet Hariadi
21 Mei 2014

Sukses Tak Hanya di Mata

puisi, Puisi Pagi

Terlihat Geliat Sukses saat Mata Memandang
Segala Kekayaan menjadi Sandaran Mata
Kemewahan Menjadi Hal Lumrah yang Terpampang
Gaya Hidup Malangkerik Menjadi-Jadi

Sukses Tak Hanya di Mata
Terlihat Sukses Fisik, Entah Kondisi Ruhani
Sukses Tak Hanya di Mata
Gaya Hidup Mewah, Entah Kondisi Rasa Perlu Arah

Sukses Tak Hanya di Mata
Bukan Untuk Menyamankan Mata Saja
Sukses Tak Hanya di Mata
Bukan Untuk Melanggengkan Kesombongan

Melihat Sukses dengan Kompleks
Menjadikan Hati Nyaman
Menjadikan Khalayak Ramai Menderajati
Menjadikan Diri Terurus dalam Kebaikan

Jika Sukses hanya tuk Mata yang Terlihat
Bukan Maksud Mendebat
Namun Ingin Memberi Kebaikan dalam Sifat
Agar Jadi Sukses dan Hebat

Lihat Visi Tak Hanya untuk Dilihat
Elaborasi Diri Agar Bisa Banyak Manfaat
Dalam Relung Dunia hingga Akhirat

 

Selamet Hariadi
17 Mei 2014

Cintai Negerimu

puisi, Puisi Pagi, , ,

Kenali negerimu…
Negeri yang kaya akan kebaikan
Semua bisa diberdayakan dengan Ilmu
Pengetahuan negeri adalah kebaikan

Kenali negeri yang luas ini
Cintai anugerah yang diberikan Tuhan
Indah nian bila mampu diresapi
Hingga menuju hati yang merasakan

Cintai negerimu…
Fokuskan pada perbaikan
Perbaikan lebih baik dan lebih baik lagi
Untuk mencapai hasil Terbaik di setiap waktu

Negeri ini harus dicinta
Dengan segala hal di dalamnya
Bersatu untuk Perbaikan terus menerus
Menjadikan lebih baik sebagai bentuk Syukur
Bentuk Syukur dengan mengoptimalkan kenikmatan
–
Selamet Hariasi, 31 Oktober 2013

Memikirkan Masa Depan

puisi, Puisi Pagi, ,

Masa depan itu masih jauh
Masa depan bisa juga dekat
Karena arti depan bisa jauh dan dekat
Fikirkan dengan baik dan Utuh

Menggunakan Fikiran sesuai pemberian Tuhan
Optimalkan potensi untuk kebaikan
Jadikan kebaikan tak sekedar keuntungan diri
Namun juga keuntungan Lingkungan hingga keluarga

Memikirkan masa depan bisa jadi langkah Impian
Impian kadang dibilang tak realistis
Jika Tuhan berkehendak semua jadi Mungkin

Optimis tanda sebuah Impian
Impian bukan hanya difikir
Doa juga bagian Impian
Impian yang merupakan Ilham
Ilham dari Tuhan untuk menggerakkan
–
Selamet Hariadi 21 Oktober 2013

Pancaran Ketenangan

puisi, Puisi Pagi, , ,

Betapa kami rindu padamu…
Betapa kami mencintaimu…
Betapa kami ingin bertemu denganmu…
Betapa kami ingin meniru kebaikanmu…

Ya Rosulullah…
Pancaran ketenganmu menggugah nurani
Menghilangkan keburukan…
Duhai Rosulullah…
Kami Rindu Padamu…

Ya Rosulullah…
Betapa cinta kami karena perintah Allah…
Cinta ingin menjadikanmu sebenar-benarnya suri tauladan
Cinta yang menjadikan banyak Mejlis-mejlis Ilmu
Cinta yang ingin menetapkan kami selalu dalam kebaikan
Allahumma Sholli Ala Muhammad
–
Selamet Hariadi – 8 Oktober 2013

Merajut Manfaat

puisi, Puisi Pagi, ,

 

Manfaat adalah rangkaian kebaikan
Memendar hingga mengelaborasi
Merasuk dalam sikap yang lain
Menjadikan lebih baik

Rajutan kebaikan berbuah manfaat
Shaleh sosial dari kumpulan shaleh diri
Menyentuh jiwa yang putih
Menjadikan lebih baik

Dunia bising akan olokan
Sudah saatnya berkonsentrasi pada manfaat
Manfaat buatku, buatmu dan buat semua
Menjadikan Lebih Baik
–
Selamet hariadi – 7 Oktober 2013

Menatap Pagi

Puisi Pagi, , , ,

Mentari Pagi menampakkan indahnya
Gelombang riuh kehidupan terlihat di jalan
Tampak rapi mereka menyusuri arus pagi
Menatap sebuah tugas yang dimulai dari pagi

Semangat pagi menyahut di berbagai penjuru
Menandakan perbaikan ingin dimulai segera
Tentang kehidupan dan juga akhirat
Meski kadang yang ghoib yang masih terfikir

Udara segar menyambut indahnya mentari
Mentari yang kian menyapa penduduk negeri
Negeri beraksi untuk kepentingan diri dan yang lain
Lain hati lain orang, lain pula pekerjaan

Menyongsong pagi dengan muka cerah
Berharap bisa mendapat lebih baik
Hidup kadang tentang masa depan
Yang mungkin dari tatapan di masa pagi
–
Selamet Hariadi – 12 September 2013

Nada-nada kehidupan

puisi, , , , , , , ,

Mengalun dalam irama komunikasi
Mengasah diri pada tataran interaksi
Eja mengeja kepribadian dalam aksi
Sebagian jiwa masih terperangkap ilusi

Memilih tangga lagu yang pas dengan hati
Dalam kepungan berbagai macam dunia interaksi
Coba menyalur nilai-nilai yang penuh arti
Menyerap makna menyamankan hati
Indah… namun tetap berdasar tuntunan Ilahi

Interaksi nada menimbulkan reaksi
Banyak pilihan untuk disikapi
Tak hanya soal ego diri
Karena hidup banyak sisi

Tiap nada bergulung mungkin ada emosi
Sesuatu yang memerah namun bukan menggembosi
Karena hidup tentang durasi
Nada indah selalu nyaman dalam hidup dan mati

Banyak sisi butuh penyikapan aksi
Meski berangkat dari berbagai nada embarkasi
Tetaplah untuk tujuan yang berarti
Untuk diri, semua makhluk dan tentunya Sang Ilahi
–
Selamet Hariadi – 10 September 2013

Miss World, Enyahlah dari Negeriku!

puisi, ,

 

Miss World… entah kenapa kau datang saat tahun politik
Miss World… entah kenapa kau datang saat banyak yang menolak
Miss World… entah kenapa kau memilih negeriku
Miss World… entah kenapa kau tak memilih wanita yang gembrot
.
Miss World… semoga ada niat mulia dari adanya dirimu
Miss World… semoga ada setitik kecerahan untuk semuanya
Miss World… semoga nilaimu tak hanya kekayaan segelintir orang
Miss World… semoga tak hanya bentuk tubuh yang kau nilai
Miss World… semoga kau pahami aspirasi negeri ini
.
Miss World… jangan kau buat beda di negeri ini kian meruncing
Miss World… jangan kau kembangkan potensi hanya sebagian saja
Miss World… jangan kau buat kami saling lempar piring
Miss World… jangan hanya untuk sehari kau bilang negeri ini bersahaja
.
Miss World… ikutkan semua kepentingan, bukan hanya gerakan dalang
Miss World… ikutkan nilai norma, bukan hanya prinsip ekonomi
Miss World… ikutkan yang mayoritas, bukan hanya menggandeng minoritas
Miss World… ikutkan tujuan kebaikan semua, bukan hanya komunitas
.
Miss World… lakukan saja tertutup, agar bias acaramu tak jadi kontra negeri
Miss World… lakukan saja tertutup, tak usah promosi acar ke pelosok negeri
Miss World… lakukan saja tertutup, jika ajangmu hanya diyakini sebagian negeri
Miss World… lakukan saja tertutup, agar kau tak semakin melukai hati mayoritas negeri
.
Miss World… enyahlah dari negeri ini jika tujuanmu hanya pencitraan politik
Miss World… enyahlah dari negeri ini jika norma negeri ini tak kau hargai
Miss World… enyahlah dari negeri ini jika pemenangmu berdasar intrik
Miss World… enyahlah dari negeri ini jika niatmu busuk diluar terlihat santai
.
Miss World… maaf jika ada yang berbeda melakukan aksi protes padamu
Miss World… maaf jika penolakan tak kompak disuarakan di seluruh negeri
Miss World… maaf jika negeri ini tak semuanya menyukaimu
Miss World… maaf yang banyak atas perbedaan, semoga kau bisa mengerti.